Tentang API
Secara umum, Agen Perubahan adalah orang yang bertindak sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah perubahan. Agen Perubahan Inforamtika adalah Penggerak Revolusi Mental di Bidang Informatika yang dimotori oleh Relawan TIK yang mampu menggunakan dan memanfaatkan TIK dan Internet secara Cerdas, Kreatif dan Produktif serta dapat mempromosikan, menularkan serta memberikan edukasikepada masyarakat di bidang Informatika sehingga memberikan andil dalam merubah kondisi pemanfaatan TIK di masyarakat. Agen Perubahan Informatika bisa siapa saja : Relawan TIK, Pelajar, Mahasiswa, Guru, Dosen, PNS, Pegawai Swasta, Ibu Rumah Tangga, dsb.
Sasaran perubahan API yaitu masyarakat pengguna TIK dari kondisi Buta (
Illiterate
) menjadi Melek (
Literate
). Dari Melek (
Literate
) menjadi Pintar (
Smart
). Sasaran perubahan API dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 1. Sasaran Perubahan
Sasaran Perubahan
|
Indikator
|
Buta
|
Tidak mengerti Internet, mengerti tapi tidak menguasai TIK dan Internet
|
Melek
|
mengerti dan Menguasai TIK dan Internet namun hanya sebagai penikmat informasi, dapat membuat dan menyampaikan konten di Internet
|
Pintar
|
Dapat memanfaatkan TIK dan Internet secara Cerdas (Sehat dan Aman), Kreatif dan Produktif, mampu mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan TIK dan Internet secara positif
|
Diharapkan, agen perubahan informatika
minimal
dapat merubah kondisi pemanfaatan Internet yang ada di masyarakat menjadi 1 tingkat diatas dari tabel sasaran perubahan hingga pada akhirnya dapat tercapai sasaran pintar untuk maksimalnya.
Perekrutran API dilakukan dengan menyasar lapisan masyarakat di berbagai segmen yang telah mendapatkan pembekalan dasar – dasar pemanfaatan TIK dan Internet secara umum melalui kegiatan pemberdayaan bidang Informatika. tahapan pertama dari perekrutran API yaitu membentuk API di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota bekerjasama dengan Relawan TIK. setelah terbentuk API pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka API akan bergerak dengan melakukan getuk tular kepada 5 (lima) orang di sekitar lingkungannya baik itu di lingkup kelurahan/desa hingga ketingkat keluarga, RW maupun RT.
Berikut Desain Implementasi Perekrutran API :
Pendaftaran API dilakukan dengan mengisi formulir API fisik (tanda tangan basah) yang dibagikan pada saat kegiatan Pemberdayaan Informatika berlangsung. Sebagai catatan, dalam pendaftaran API tidak dilakukan pemaksaan untuk mengisi formulir. Masyarakat secara sadar dan atas keinginan sendiri mengisi formulir dan turut serta berpartisipasi dalam merubah pola pemanfaatan TIK dan Internet untuk Indonesia yang lebih baik. Pendaftaran API juga bisa dilakukan melalui website API.ID, namun bukan berarti masyarakat yang mendaftar serta merta menjadi API.
Pendaftaran melalui Website digunakan untuk melihat seberapa besar animo di masyarakat yang berkeinginan menjadi API. Setelah diketahui di sebuah daerah bahwa animo masyarakat yang mendaftar sebagai API tinggi, maka Direktorat Pemberdayaan Informatika akan memprioritaskan Pembekalan dan Pelatihan API di daerah tersebut. Selain itu data pendaftaran online akan kita manfaatkan untuk mengirimkan notifikasi via email/sms kepada pendaftar online apabila akan diadakan pembekalan dan pelatihan API sesuai domisili pendaftar online.
Pendaftaran melalui Website digunakan untuk melihat seberapa besar animo di masyarakat yang berkeinginan menjadi API. Setelah diketahui di sebuah daerah bahwa animo masyarakat yang mendaftar sebagai API tinggi, maka Direktorat Pemberdayaan Informatika akan memprioritaskan Pembekalan dan Pelatihan API di daerah tersebut. Selain itu data pendaftaran online akan kita manfaatkan untuk mengirimkan notifikasi via email/sms kepada pendaftar online apabila akan diadakan pembekalan dan pelatihan API sesuai domisili pendaftar online.
Pembekalan dan Pelatihan API dilakukan pada saat kegiatan Pemberdayaan Informatika baik yang dilakukan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika maupun oleh Relawan TIK dan API di daerah – daerah. Pembekalan dan Pelatihan API dapat diselenggarakan melalui kegiatan rutin Direktorat Pemberdayaan Informatika maupun dengan melihat animo dari masyarakat yang terlihat dari banyaknya masyarakat yang mendaftar sebagai API secara online melalui website API.ID. Setelah masyarakat yang mendaftar sebagai API dan telah mengikuti kegiatan Pembekalan dan Pelatihan maka masyarakat tersebut dapat dikatakan sebagai API.
Pada pembekalan dan pelatihan API diberikan
materi wajib
mengenai Pemanfaatan Internet secara Cerdas, Kreatif dan Produktif. Selain materi wajib tersebut, diberikan juga materi pendukung yang disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian Relawan TIK dan API serta kebutuhan dan keterampilan calon API setempat yang meliputi :
-
Nonton Bareng Animasi Digital Hero dan Video API
-
Pembuatan Web
-
Pelatihan Jurnalisme Warga
-
Pembuatan Aplikasi e-Commerce
-
Pelatihan Jual Beli Online
-
Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk proses belajar-mengajar
-
Parenting Orang Tua mengenai pemanfaatan TIK
-
Pelatihan Web Desa dan SiDeKa++
-
Pelatihan Pembuatan Konten di Internet
-
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Terbaru
-
Pelatihan pembuatan background sound untuk soundtrack film
-
Pelatihan Strategi Marketing Online
-
Pelatihan penanganan Guru BK terhadap penyalahgunaan TIK oleh siswa
-
Pelatihan Pembuatan Animasi
-
Dan lain sebagainya
Untuk lebih menguatkan peran serta Relawan TIK indonesia dalam membantu mengedukasi masyarakat Indonesia untuk pemanfaatan TIK, Direktorat Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi Relawan TIK Indonesia dan mengukuhkan kemampuan/kompetensi API di bidang TIK dalam memberikan pelatihan materi pendukung. Proses sertifikasi dilakukan dalam waktu 2 (dua) hari dengan memberikan pemahaman dan pengenalan sekaligus pendalaman tentang kompetensi yang akan diuji pada hari pertama dan pada hari kedua dilakukan proses uji kompetensi berdasarkan 5 (lima) kompetensi yang telah ditentukan. Proses uji kompetensi dilakukan melalui 3 (tiga) tahap : ujian tulis, wawancara dan praktek. Pelaksanaan sertifikasi ditujukan dan dikhususkan untuk Relawan TIK yang pada dasarnya telah memiliki keahlian dan kompetensi tertentu sehingga cukup dilakukan pembekalan dan dilanjutkan dengan proses sertifikasi. Sertifikasi diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Relawan TIK yang telah mendukung kegiatan Pemberdayaan Informatika.
Setelah masyarakat mendaftarkan diri sebagai API dan sekurang – kurangnya harus melakukan getuk tular ke 5 (lima) orang disekitarnya, maka API diharapkan bisa memberikan laporan (dokumen tertulis dan/atau foto dan/atau video) terhadap proses getuk tular tersebut melalui website API.ID yang dapat diakses melalui laptop/komputer dan smartphone. Laporan kegiatan dapat berupa laporan individu maupun laporan kelompok.
Dengan laporan tersebut, maka dapat membantu proses monitoring dan evaluasi program API dan memantau apakah proses getuk tular tersebut berjalan dan memberikan dampak serta manfaat di masyarakat. selain laporan melalui website API.ID, Direktorat Pemberdayaan Informatika juga akan melakukan monitoring dengan opsi/pilihan sebagai berikut :
-
Melakukan survei kepada API terdaftar dengan sampling secara acak untuk mengecek apakah program API berjalan dan proses getuk tular berlangsung.
-
Melakukan wawancara kepada API terdaftar dengan wawancara secara langsung, melalui telephone, email, dan sosial media untuk mengecek apakah program API berjalan dan proses getuk tular berlangsung.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah mampir ke Blog yang amburadul ini