google.com, pub-9228471708496696, DIRECT, f08c47fec0942fa0

UN Bermasalah di jepara

LINTAS MURIA

16 Juni 2009
Tujuh Kepala SMK Diundang ke Provinsi

* Hasil UN Bermasalah Timpa 309 Siswa


JEPARA - Hasil ujian nasional (UN) SMK yang bermasalah, ternyata terjadi di tujuh dari 14 SMK di Kabupaten Jepara. Jumlah siswa yang kelulusannya bermasalah mencapai 307 dari 1.538 peserta. Sedang total peserta UN dari 14 SMK se-Jepara 1.765 siswa.

Tujuh kepala SMK bersama panitia UN Kabupaten Jepara, diundang rapat di Dinas Pendidikan Provinsi Jateng di Jalan Pemuda Semarang, Senin (15/6) sore. ”Ini rapat sedang dimulai. Nanti setelah ada hasilnya, kami beritahu,” ujar Drs H Moh Zahid MPd, ketua umum Panitia UN 2008/2009 Kabupaten Jepara, saat dihubungi kemarin sore. Zahid juga sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) itu datang bersama Ketua I Drs Suwarto MM, kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdikpora.

Seperti diberitakan (SM;15/6), hasil UN di Kabupaten Jepara bermasalah, karena kolom nilai untuk ujian kompetensi produktif (keahlian) kosong sehingga siswa dinyataan tidak lulus.

Sekolah menyikapi hasil UN tersebut beragam. Ada yang berani memastikan siswanya lulus, karena sudah tidak ada masalah dengan nilai produktif. ”Kami yakin siswa kami lulus, karena mengulang UN untuk mapel Matematika dan mendapatkan hasil nilai di atas enam. Mereka sudah punya nilai produktif tahun lalu, dan hasil UN untuk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” ujar Kepala SMKN 3 Jepara Inti Murdaningarso.

Kepala SMKN 1 Jepara Ade Sopiali, terpaksa menunda pengumuman 27 siswa program Nautika Perikanan Laut (NPL), yang nilai produktifnya tidak terisi. ”Mereka satu kelas, dan peserta UN baru tahun ini.

Kami prihatin, nilai mapel lain bagus-bagus. Delapan di antaranya sudah lolos seleksi ke Jepang. Kami menunggu hasil UN untuk mengurus administrasi mengikuti program ke Jepang,” papar Ade.

Kasus serupa juga menimpa 23 siswa program Bangunan SMK Bhakti Praja Jepara. Mereka adalah peserta UN baru, dinyatakan tak lulus karena kolom nilai produktif belum terisi. Mereka juga ada yang nilai Matematikanya 9,25. Ada juga siswa yang rata-rata nilai 8,2 untuk tiga mapel.

Kepala SMK Muhammadiyah Keling, Murdiyanta mengatakan, yang bermasalah ada 128 siswa, tiga di antaranya peserta UN baru. Kepala SMK Al Hikmah Mayong, Elly Kusmayanti mengatakan, ada 86 siswa yang bermasalah, 59 peserta lama dan 27 peserta baru, dari total 319 peserta. ”Kami berharap, mereka semua bisa lulus,” ujarnya.

Sedang Kepala SMK 17 Agustus Bangsri Asfuriyah, menyatakan, ada 18 siswa yang bermasalah. Sebanyak 16 siswa lama dan 2 baru. ”Satu dari siswa baru, nilai Matematikanya tiga, sehingga bisa dipastikan tidak lulus. Kami berharap, lainnya bisa lulus,” ujar Asfuriyah, saat dihubungi di Semarang.

Dari dari Disdikpora Jepara diperoleh data, peserta UN SMA/MA tahun ini 6.391 siswa, yang lulus 6.100 siswa (94,18%). Sedang SMK 1.765 peserta, yang dinyatakan lulus 1.440 (81,02%). Angka kelulusan SMK akan berubah, setelah ada kejelasan nasib 309 siswa.

Adapun Kadinas Pendidikan Jateng Kunto Nugroho sampai berita ini diturunkan belum dapat dihubungi. Dia bersama stafnya, sedang memimpin rapat bersama pejabat Dinas Pendidikan dan para kepala SMK se-Jateng di kantornya. Menurut informasi, hasil UN bermasalah SMK, juga melanda provinsi lain di Indonesia.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd Kons belum bisa memberikan tanggapan terkait permasalahan kosongnya kolom nilai UN para siswa tersebut. ”Persoalan ini sedang dibahas. Kami menunggu laporan dari Dinas Pendidikan Jateng,” ujarnya. (kar,H11-54)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mampir ke Blog yang amburadul ini

Cara Megatasi dan menghilangkan pesan F1 saat Booting di Windows 10

Mungkin kita pernah mengalami saat menghidupkan komputer di minta menekan F1 untuk bisa melanjutkan booting Windows. Memang sangat menggangg...