google.com, pub-9228471708496696, DIRECT, f08c47fec0942fa0

10 Langkah Perjalanan Pengembang Web

 Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai 10 langkah yang dapat Anda ambil untuk melanjutkan perjalanan Anda sebagai pengembang web, berdasarkan modul yang telah kita buat:

1. Pilih Jalur Spesialisasi (Frontend, Backend, atau Fullstack)

Ini adalah keputusan awal yang penting untuk memfokuskan pembelajaran Anda:

  • Frontend Developer: Anda akan fokus pada apa yang dilihat dan diinteraksikan pengguna.

    • Teknologi: Dalami satu atau lebih framework JavaScript modern seperti React, Vue.js, atau Angular. Masing-masing memiliki filosofi dan ekosistemnya sendiri.

    • Konsep Mendalam: Pelajari manajemen state (misalnya, Redux untuk React, Vuex untuk Vue, NgRx untuk Angular), routing (React Router, Vue Router, Angular Router), dan optimasi UI/UX untuk memastikan aplikasi responsif dan mudah digunakan.

    • Proyek: Mulai dengan aplikasi daftar tugas (Todo App) yang lebih kompleks (dengan fitur filter, edit, hapus, persistensi data lokal), galeri foto interaktif, atau dashboard sederhana yang menampilkan data dari API publik.

  • Backend Developer: Anda akan fokus pada logika di balik layar, server, dan database.

    • Teknologi: Pilih satu bahasa pemrograman dan framework backend. Contoh populer:

      • Node.js dengan Express: JavaScript di sisi server, cepat untuk prototyping dan aplikasi real-time.

      • Python dengan Django/Flask: Django untuk proyek besar dan kompleks (full-featured), Flask untuk proyek yang lebih kecil atau API sederhana.

      • Go dengan Gin/Echo: Cepat dan efisien, cocok untuk layanan mikro dan performa tinggi.

    • Konsep Mendalam: Pelajari desain API (RESTful API, GraphQL), otentikasi (JSON Web Tokens/JWT, OAuth 2.0), otorisasi (role-based access control), dan penanganan error yang robust.

    • Proyek: Bangun API RESTful untuk blog Anda sendiri, sistem manajemen pengguna dasar, atau layanan notifikasi sederhana.

  • Fullstack Developer: Anda akan menguasai kedua sisi (frontend dan backend).

    • Pendekatan: Ini adalah jalur yang membutuhkan waktu dan dedikasi lebih. Mulai dengan menguasai dasar-dasar salah satu sisi terlebih dahulu, lalu perlahan pelajari sisi lainnya.

    • Proyek: Mulai dengan proyek kecil yang mengintegrasikan frontend dan backend sederhana Anda, seperti aplikasi catatan yang menyimpan data di database, atau aplikasi polling sederhana.

2. Dalamilah Konsep Database

Database adalah jantung dari sebagian besar aplikasi web.

  • SQL (Relational Databases):

    • Dasar-dasar SQL: Kuasai perintah dasar seperti SELECT (mengambil data), INSERT (menambah data), UPDATE (mengubah data), dan DELETE (menghapus data).

    • Normalisasi Database: Pelajari cara merancang skema database yang efisien dan mengurangi redundansi data.

    • Contoh Database: Latih penggunaan PostgreSQL, MySQL, atau SQLite.

  • NoSQL (Non-relational Databases):

    • Kapan Digunakan: Pahami perbedaan fundamental dengan SQL dan kapan NoSQL lebih cocok (misalnya, untuk data tidak terstruktur, skalabilitas horizontal yang tinggi).

    • Contoh Database: Eksplorasi MongoDB (database berbasis dokumen), Redis (database key-value, sering untuk caching dan sesi), atau Cassandra (database kolom-family untuk data terdistribusi).

  • ORM (Object-Relational Mapping):

    • Fungsi: Pelajari bagaimana ORM memungkinkan Anda berinteraksi dengan database menggunakan objek dan metode dari bahasa pemrograman Anda (misalnya, JavaScript, Python) daripada menulis SQL mentah. Ini meningkatkan produktivitas dan mempermudah pemeliharaan kode.

    • Contoh ORM: Sequelize (Node.js), SQLAlchemy (Python), Hibernate (Java).

3. Praktikkan Version Control dengan Git dan GitHub

Version Control System (VCS) seperti Git adalah alat esensial untuk setiap pengembang.

  • Alur Kerja Git: Pahami konsep inti seperti:

    • Branching: Membuat cabang kode untuk fitur baru tanpa memengaruhi kode utama.

    • Merging: Menggabungkan perubahan dari satu branch ke branch lain.

    • Rebasing: Mengintegrasikan perubahan secara linear.

    • Latihan: Latih penggunaan perintah dasar Git (git init, git add, git commit, git push, git pull) secara rutin.

    • Kolaborasi: Latih kolaborasi dengan teman atau berkontribusi pada proyek open source untuk memahami alur kerja tim (pull requests, code reviews).

  • Profil GitHub:

    • Portofolio: Jadikan profil GitHub Anda sebagai portofolio digital yang menunjukkan proyek-proyek Anda, kontribusi, dan kemampuan coding.

    • Dokumentasi: Biasakan diri untuk mendokumentasikan proyek Anda dengan README yang jelas.

4. Bangun Proyek Nyata (dari Sederhana hingga Kompleks)

Pembelajaran terbaik adalah dengan praktik. Mulai dari proyek kecil dan tingkatkan kompleksitasnya.

  • Proyek Awal (Fokus Frontend Dasar):

    • Aplikasi kalkulator interaktif.

    • Jam digital dengan fitur alarm.

    • Daftar belanja sederhana yang menyimpan item di localStorage.

    • Permainan tebak angka.

  • Proyek Menengah (Integrasi Frontend & Backend Sederhana):

    • Aplikasi cuaca yang mengambil data dari API publik (misalnya, OpenWeatherMap API).

    • Blog sederhana dengan kemampuan admin untuk membuat, mengedit, dan menghapus postingan (membutuhkan database dan API backend).

    • Aplikasi chat real-time sederhana menggunakan WebSockets.

    • Sistem otentikasi pengguna dasar (login/registrasi).

  • Proyek Lanjutan (Aplikasi Skala Penuh):

    • Platform e-commerce sederhana (manajemen produk, keranjang belanja, checkout).

    • Platform media sosial mini (profil pengguna, postingan, komentar, like).

    • Sistem manajemen inventaris untuk bisnis kecil.

    • Aplikasi streaming video/audio (membutuhkan penanganan file besar dan streaming).

5. Pelajari Konsep Deployment Lebih Lanjut

Menerbitkan aplikasi Anda agar dapat diakses publik adalah langkah penting.

  • Penyedia Cloud: Eksplorasi layanan cloud terkemuka:

    • AWS (Amazon Web Services): EC2 (server virtual), S3 (penyimpanan objek), Lambda (serverless functions), RDS (database terkelola).

    • Google Cloud Platform (GCP): App Engine (platform as a service), Cloud Functions (serverless functions), Firestore (NoSQL database), Cloud SQL (SQL database).

    • Azure (Microsoft Azure): App Service, Azure Functions, Azure SQL Database.

    • PaaS (Platform as a Service): Heroku, Netlify, Vercel (sangat populer untuk frontend) yang menyederhanakan proses deployment.

  • Containerization (Docker):

    • Fungsi: Pelajari cara mengemas aplikasi Anda dan semua dependensinya ke dalam "kontainer" yang terisolasi. Ini memastikan aplikasi berjalan konsisten di lingkungan mana pun.

    • Manfaat: Mempermudah deployment, skalabilitas, dan kolaborasi antar pengembang.

  • CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment):

    • Fungsi: Otomatisasi proses pengembangan perangkat lunak, mulai dari integrasi kode baru (CI) hingga pengujian dan deployment (CD).

    • Alat: GitHub Actions, GitLab CI/CD, Jenkins, CircleCI. Ini mempercepat siklus pengembangan dan mengurangi kesalahan manual.

6. Terus Belajar dan Ikuti Perkembangan Industri

Dunia pengembangan web sangat dinamis.

  • Sumber Daya:

    • Ikuti blog teknologi terkemuka (misalnya, freeCodeCamp, Smashing Magazine, Medium).

    • Dengarkan podcast pengembangan web.

    • Bergabunglah dengan komunitas pengembang online (Discord, Stack Overflow, forum lokal).

    • Hadiri webinar atau konferensi (virtual/fisik).

  • Teknologi Baru:

    • TypeScript: Pelajari superset JavaScript yang menambahkan penulisan statis (static typing) untuk kode yang lebih robust dan mudah dipelihara.

    • WebAssembly (Wasm): Pahami bagaimana Wasm memungkinkan kode yang ditulis dalam bahasa lain (C++, Rust) berjalan di browser dengan performa mendekati native.

    • Arsitektur Lanjutan: Pahami konsep seperti Microservices (membagi aplikasi besar menjadi layanan-layanan kecil yang independen) atau Serverless (menjalankan kode tanpa mengelola server) untuk aplikasi skala besar dan efisien.

    • GraphQL: Alternatif untuk REST API yang memungkinkan klien meminta hanya data yang mereka butuhkan, mengurangi over-fetching dan under-fetching.

7. Membangun Portofolio yang Kuat

Portofolio adalah cara terbaik untuk menunjukkan kemampuan Anda kepada calon pemberi kerja.

  • Kualitas daripada Kuantitas: Fokus pada beberapa proyek yang berkualitas tinggi yang menunjukkan kemampuan Anda dalam berbagai aspek (frontend, backend, database, deployment).

  • Dokumentasi: Setiap proyek harus memiliki README yang jelas yang menjelaskan apa itu proyek, bagaimana cara menjalankannya, teknologi yang digunakan, dan tantangan yang Anda hadapi.

  • Demo Langsung: Jika memungkinkan, host proyek Anda di platform gratis (Netlify, Vercel, Heroku free tier) sehingga orang lain dapat melihatnya langsung.

8. Pahami Struktur Data dan Algoritma Dasar

Meskipun ini lebih ke ilmu komputer dasar, pemahaman yang kuat akan membantu Anda menulis kode yang lebih efisien dan memecahkan masalah kompleks.

  • Struktur Data: Pelajari array, linked list, stack, queue, tree, hash table, dll.

  • Algoritma: Pahami algoritma pencarian (linear, binary search), pengurutan (bubble sort, quicksort, mergesort), dan dasar-dasar kompleksitas waktu/ruang (Big O notation).

9. Kembangkan Soft Skills

Kemampuan teknis saja tidak cukup.

  • Komunikasi: Mampu menjelaskan ide-ide teknis kepada non-teknis dan berkolaborasi dengan tim.

  • Pemecahan Masalah: Keterampilan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

  • Manajemen Waktu: Mengelola tugas dan tenggat waktu secara efektif.

  • Kerja Sama Tim: Berkontribusi secara positif dalam lingkungan tim.

10. Jaringan dan Komunitas

Terhubung dengan pengembang lain dapat mempercepat pembelajaran dan membuka peluang.

  • Komunitas Online: Bergabunglah dengan grup Discord, forum, atau sub-reddit yang relevan.

  • Meetup/Konferensi: Hadiri acara lokal atau virtual untuk belajar dari para ahli dan bertemu pengembang lain.

  • Mentorship: Cari mentor yang dapat membimbing Anda, atau jadilah mentor bagi orang lain setelah Anda memiliki pengalaman.

Perjalanan menjadi pengembang web adalah proses berkelanjutan. Dengan dedikasi, praktik, dan kemauan untuk terus belajar, Anda akan terus berkembang!

Solusi Error Pada core/common.php pada CodeIgniter

 

Kali ini saya akan membahas bagaimana Solusi Error Pada core/common.php pada CodeIgniter, Jika anda membuat sebuah website dengan Codeigniter dan muncul error seperti ini :

A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Only variable references should be returned by reference
Filename: core/Common.php
Line Number: 257

——————————————————————————————————————–

SOLUSI

Silahkan Anda masuk ke directory /system/core/Common.php, kemudian ganti kode pada line 257 seperti di bawah ini :

return $_config[0] =& $config;

Menjadi

$_config[0] =& $config; return $_config[0];

——————————————————————————————————————-

PENJELASAN

Hal ini terjadi karena ketidaksesuaian antara versi PHP dengan versi CodeIgniter yang digunakan, di sarankan sebaiknya menggunakan versi PHP terbaru dan versi CodeIgniter yang terbaru juga. Namun jika kebutuhannya menggunakan versi CodeIgniter yang lama, maka lakukan langkah seperti di atas untuk menghilangkan ERROR.

Terimakasih, Semoga bermanfaat.

Panduan Lengkap Menggunakan Visual Studio Code dan Laragon untuk Web Development

 Apakah Anda menghadapi kendala saat menggunakan XAMPP? Seperti mengalami masalah dengan port yang sudah digunakan oleh aplikasi lain, terutama port 80 dan 443, sedangkan mengubah port default boleh jadi rumit bagi pemula. Kendala pada saat ingin menjalankan multiple versi PHP dalam satu instalasi XAMPP dan untuk upgrade atau downgrade PHP memerlukan reinstalasi XAMPP atau konfigurasi manual yang rumit. Kendala pada saat membuat dan mengkonfigurasi virtual host di XAMPP cenderung lebih kompleks dibandingkan beberapa alternatif lainnya. Kesulitan untuk update php atau mysql, karena proses update PHP atau MySQL bisa menjadi rumit dan berisiko merusak instalasi yang ada. Dan aneka kendala lainnya, seperti keamanan, keterbatasan tools, masalah kompatibilitas dan lain-lain.

Bayangkan berapa banyak waktu yang terbuang karena masalah-masalah ini. Setiap menit yang Anda habiskan untuk mengatasi konflik port atau berjuang dengan konfigurasi adalah menit yang bisa Anda gunakan untuk coding. Berapa banyak proyek yang tertunda karena Anda tidak bisa menjalankan multiple versi PHP? Bagaimana dengan klien yang menunggu karena lingkungan development Anda tidak portabel?

Pengembangan web seharusnya menyenangkan dan produktif, bukan sumber frustrasi dan hambatan.

Kabar baiknya ada tools alternative yang dapat kita gunakan sebagai solusi terhadap kendala yang kita alami pada saat menggunakan Xampp, yaitu Laragon. Laragon menawarkan:

  1. Kemudahan penggunaan dengan antarmuka intuitif
  2. Fleksibilitas dengan dukungan multiple PHP versions
  3. Performa yang superior dengan konsumsi memori yang lebih rendah
  4. Portabilitas untuk development di mana saja
  5. Terminal terintegrasi untuk workflow yang mulus
  6. Dukungan berbagai framework PHP populer
  7. Manajemen database yang lebih baik dengan HeidiSQL
  8. Isolasi proyek untuk mengurangi konflik
  9. Update dan pemeliharaan yang mudah
  10. Komunitas yang aktif dan suportif

Solusi tersebut saya gunakan ketika saya diminta untuk mengisi pelatihan web programming pada saat Setup Laravel Development Environment di OS Windows. Selain laragon, saya juga menggunakan Visual Studio Code sebagai code editor di pelatihan web programming tersebut. Dan pada artikel kali ini, kita akan membahas bagaimana cara menginstal kedua tools tersebut, melakukan konfigurasi, serta tips dan trik agar Anda dapat memulai proyek pengembangan web dengan lebih cepat.

Overview

Panduan ini membahas tentang langkah-langkah instalasi visual studio code dan laragon. Setelah proses install selesai, kita coba buat folder di direktori root laragon dan kita coba buka folder tersebut menggunakan visual studio code sebagai simulasi ketika kita mengembangkan project web. Selain itu kita juga akan bahas bagaimana cara menambahkan path ke environment variable, sehingga kita bisa run command phpnode dan composer yang kedepannya akan sering kita gunakan ketika mengembangkan aplikasi web.

Tujuan Utama:

  • Menginstal Visual Studio Code.
  • Menginstal dan mengatur Laragon sebagai server lokal.
  • Setup environment variable untuk command yang akan digunakan untuk development.

Table of Content


Step 1: Menginstal Visual Studio Code

Download Visual Studio Code

Langkah pertama untuk memulai perjalanan Anda sebagai pengembang web adalah dengan menginstal Visual Studio Code. Akses website resmi Visual Studio Code dan klik tombol Download untuk platform Windows.

download visual studio code

Setelah itu, tunggu hingga proses download selesai.

Proses Instalasi

Setelah file installer VSCodeUserSetup-x64-1.82.2 berhasil diunduh, klik dua kali untuk memulai proses instalasi.

  1. Pada halaman pertama instalasi, Anda akan diminta untuk menerima License Agreement. Pilih opsi I accept the agreement dan klik Next.

    mulai install

  2. Pilih direktori tempat Anda ingin menginstal VS Code. Default-nya adalah di C:\Program Files\Microsoft VS Code. Anda bisa menggunakan pengaturan default atau menyesuaikan direktori sesuai keinginan Anda. Klik Next.

    setup direktori vscode

  3. Pada halaman Select Additional Tasks, Anda dapat mencentang opsi Create a desktop icon jika Anda menginginkan shortcut di desktop. Lalu klik Next.

    select additional task

  4. Pada halaman Ready to Install, klik Install dan tunggu hingga proses selesai.

    ready to install

Setelah instalasi selesai, klik Finish untuk menutup installer. finish install visual studio code

Menjalankan Visual Studio Code

Setelah instalasi selesai, Anda bisa membuka VS Code langsung dari desktop icon atau melalui start menu.

Step 2: Menginstal Laragon

Download Laragon

Untuk lingkungan server lokal, Laragon adalah pilihan yang sempurna karena ringan dan mudah digunakan. Anda bisa mengunduhnya dari website resmi Laragon. Klik menu Download dan pilih versi Laragon - Full dari daftar pilihan.

download laragon

Keterangan:

Proses Instalasi Laragon

Setelah file laragon-wamp.exe selesai diunduh, klik dua kali untuk memulai instalasi. Berikut adalah langkah-langkah instalasi Laragon:

  1. Pilih bahasa instalasi (misalnya, English), lalu klik Next.

    pilih bahasa

  2. Pilih lokasi instalasi Laragon, default-nya adalah C:\Laragon. Klik Next untuk melanjutkan.

    pilih lokasi install laragon

  3. Anda akan melihat opsi konfigurasi seperti autostart pada saat Windows mulai, dan menambahkan Notepad++ serta terminal ke Laragon. Anda bisa memilih opsi sesuai preferensi, lalu klik Next.

    atur konfigurasi laragon

  4. Pada halaman Ready to Install, klik Install untuk memulai proses instalasi Laragon.

    ready install

  5. Tunggu hingga proses instalasi selesai. Setelah itu, klik Finish untuk menutup installer dan membuka Laragon.

    selesai install laragon

Menjalankan Laragon

Setelah Laragon terbuka, Anda akan melihat tampilan antarmuka Laragon yang intuitif dan user-friendly.

tampilan awal laragon

Untuk memulai layanan seperti Apache dan MySQL, Anda cukup klik Start All. Laragon akan menjalankan semua layanan yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi web, termasuk Apache, MySQL, dan PHP.

Membuka folder project di visual studio code

Setelah menginstal VS Code dan Laragon, langkah selanjutnya adalah menghubungkan keduanya agar Anda bisa bekerja dengan smooth dalam satu environment development. Anda bisa membuka direktori project di Visual Studio Code dengan cara sederhana:

  1. Buka Laragon, klik Root. Ini akan membuka direktori root di mana proyek Anda berada, yaitu C:\laragon\www. Sebagai contoh di sini kita akan buat direktori project baru, di mana pada real project nanti kita buat langsung menggunakan command composer apabila kita mengembangkan project laravelcodeigniter ataupun framework php lainnya. Di direktori root, kita bisa buat direktori project baru dengan nama sample-app.
  2. Buka Visual Studio Code, klik menu File > Open Folder dan pilih folder yang baru saja Anda buat di direktori root Laragon, yaitu C:\laragon\www\sample-app.

Step 3: Konfigurasi Awal

Pada tahapan ini kita akan setup environment variable supaya kita bisa run command seperti phpnode, dan composer, di mana command tersebut dapat kita gunakan ketika kita melakukan development project.

Pertama kita buka kembali laragon, lalu kita klik menu untuk membuka menu laragon.

buka menu laragon

Lalu selanjutnya kita tambahkan path laragon dengan klik menu Tools > Path > Add Laragon to Pathadd laragon to path

Sekarang kita coba run command untuk mengecek apakah laragon berhasil ditambahkan ke dalam path. Untuk mengecek apakah sudah berhasil, kita buka terminal atau command prompt dengan menekan menu Terminal di inteface laragon. Buka terminal Setelah terminal terbuka, kita run command berikut ini untuk mengecek versi php yang terinstall di laragon.

php -v

Selanjutnya kita bisa lihat versi php pada output yang ditampilkan seperti pada gambar berikut ini. cek versi php

Seperti yang kita lihat pada gambar di atas, versi php yang terinstall adalah PHP versi 8.1

Selanjutnya kita coba cek versi node js yang terinstall, kita buka kembali terminal dan run command berikut ini.

node -v

cek versi nodejs

Seperti yang terlihat pada output yang ditampilkan di terminal, versi node js yang terinstall pada laragon adalah versi 18.8.0.

Dan yang terakhir kita cek apakah kita bisa run composer. Buka kembali terminal lalu run command berikut ini.

composer

tes run command composer

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, kita bisa lihat output dari command composer.

Conclusion

Dalam tutorial ini, kita telah mempelajari langkah-langkah penting untuk mempersiapkan lingkungan pengembangan web yang efisien dan produktif menggunakan Visual Studio Code dan Laragon. Berikut adalah ringkasan dari apa yang telah kita capai:

  1. Menginstal Visual Studio Code sebagai editor kode yang powerful dan fleksibel.
  2. Menginstal Laragon sebagai alternatif yang lebih mudah dan fleksibel dibandingkan XAMPP untuk server lokal.
  3. Mengkonfigurasi Laragon dan menambahkannya ke path sistem, memungkinkan kita untuk menggunakan berbagai command line tool seperti PHP, Node.js, dan Composer langsung dari terminal.
  4. Mendemonstrasikan cara membuat folder project baru di direktori root Laragon dan membukanya di Visual Studio Code.
  5. Memverifikasi instalasi dan konfigurasi dengan mengecek versi PHP, Node.js, dan ketersediaan Composer melalui command line.

Dengan lingkungan pengembangan yang sudah siap ini, Anda dapat menghindari berbagai kendala yang sering dijumpai saat menggunakan XAMPP, seperti konflik port, kesulitan dalam menjalankan multiple versi PHP, atau kompleksitas dalam mengkonfigurasi virtual host. Laragon menawarkan solusi yang lebih intuitif dan fleksibel, memungkinkan Anda untuk fokus pada pengembangan aplikasi web tanpa terhambat oleh masalah konfigurasi yang rumit.

Kombinasi Visual Studio Code dan Laragon memberikan Anda toolkit yang powerful untuk memulai perjalanan Anda dalam pengembangan web atau meningkatkan efisiensi workflow Anda jika Anda sudah berpengalaman. Dengan lingkungan yang sudah diatur dengan baik ini, Anda siap untuk memulai proyek web Anda dengan lebih cepat dan produktif.

Codeigniter Cara Membuat Halaman Admin dan Utama (Frontend)

 

Codeigniter Cara Membuat Halaman Admin dan Utama (Frontend)

Cara membuat halaman admin dan halaman frontend website dengan menggunakan codeigniter dilakukan untuk memudahkan mengatur mana halaman untuk admin yang bisa mengubah menambah atau mengedit bahkan menghapus bagian dari web berbasis codeigniter dan mana halaman untuk pengunjung atau user lain sebagai pembaca informasi. berikut cara membuat admin dan frontend dengan codeigniter:

  1. download codeigniter saya mencoba menggunakan codeigniter versi 2.20 dan extract di folder localhost anda contoh http://localhost://admin_dan_fronted/.
  2. buat folder admin didalam folder yang sudah diextract. lihat gambar 
    Codeigniter Cara Membuat Halaman Admin dan Halaman Frontend atau Utama
  3. copy folder application ke dalam folder admin
  4. copy index.php yang ada difolder utama kedalam folder admin
  5. coba jalankan http://localhost://admin_dan_fronted/
  6. coba jalankan http://localhost://admin_dan_fronted/admin
  7. setelah dicoba jalankan 2 langkah diatas maka untuk halaman utama(frontend) lancar namun untuk halam kedua muncul pesan "Your system folder path does not appear to be set coreccly. Please open the following file and correct this: index.php
  8. pesan diatas menjelaskan bahwa halaman admin tidak bisa memanggil folder system dengan benar cek karena didalam folder admin tidak terdapat folder system, sementara folder system ada didalam folder utama bukan didalam folder admin, bagaimana cara memanggil folder system yang ada didalam folder utama jika muncul pesan diatas maka lakukan dengan cara membuka file index.php yang ada didalam folder admin lalu rubah seperti dibawah ini. 
    $system_path = 'system';
     
     Menjadi
     
    $system_path = '../system';
    
  9. coba lakukan refresh http://localhost://admin_dan_fronted/admin
  10. maka dengan cara diatas maka halam admin siap untuk digunakan
  11. untuk selanjutnya kita ujicoba dengan merubah tampilan halaman admin, sebagai contoh adalah halaman login untuk admin,  maka buka welcome_message.php yang ada didalam folder admin/application/views dengan contoh kode login admin dibawah ini: 
    <!DOCTYPE html>
    <html lang="en">
    <head>
    <style>
    body {
    padding-top: 15px;
    padding-left: 0px;
    padding-right: 0px;
    margin: 0;
    font-family: "Helvetica";
    font-size: 14px;
    line-height: 28px;
    color: #000000;
    background-color: #ffffff;
    }
      
    .box {
    width: 30%;
    min-width: 300px;
    max-width: 300px;
    margin-left:auto; 
    margin-right:auto; 
    padding-top: 15px;
    margin-bottom: 5px;
    }
     
    .box > .heading {
    height: 48px;
    padding-left: 5px;
    padding-right: 5px;
    border: 1px solid #DBDBDB;
    -webkit-border-radius: 7px 7px 0px 0px;
    -moz-border-radius: 7px 7px 0px 0px;
    -khtml-border-radius: 7px 7px 0px 0px;
    border-radius: 7px 7px 0px 0px;
    }
    
    .box > .heading h1 {
     margin: auto;
     padding: 11px;
     color: #003A88;
     font-size: 20px;
     float: center;
    }
    
    .box > .content {
     padding: 15px;
     border-left: 1px solid #CCCCCC;
     border-right: 1px solid #CCCCCC;
     border-bottom: 1px solid #CCCCCC;
     overflow: auto;
    }
    
    .span2 { 
    text-align: center;
    font-size: 18px;
    } 
      
    </style>
    </head>
    <body>   
    
    <?php
    $remember = array(
     'name' => 'remember',
     'id' => 'remember',
     'value' => 1,
     'checked' => set_value('remember'),
    );
    ?>
    
    <div id="content"> 
      <div align='center' class="box">   
     <div class="heading">
      <h1>Login Admin</h1>
     </div>
      <div class="content">
       <form class="form-horizontal well" method="POST" action="<?php echo base_url(); ?>#">
       <div>
        <label>Username :</label>        
        <input placeholder="Ketik username.." name="username" type="text" class="input" id="input01"  value="<?php echo set_value('username'); ?>">
       </div>
       <div>       
        <label>Password :</label>        
        <input placeholder="Ketik password.." name="password" type="text" class="input" id="input01" value="<?php echo set_value('password'); ?>">         
       </div>
       <div>
        <?php echo form_checkbox($remember); ?> Remember Me
       </div>
       <div class="control-group">
        <div class="controls">
        <button type="submit" id="submit" class="btn btn-primary button" >
  12. Masuk</button>
    <a href="<?php echo base_url(); ?>#"> <button href="#" type="button" class="btn btn-secondary button" >
  13. Lupa Password</button>
    </a> </div> </div> </form> </div> </div> </div> <div class="span2"> <footer> <p>&copy; jepretcode 2014.</p> </footer> </div> </body> </html>
  14. coba direfresh http://localhost://admin_dan_fronted/admin maka jika keluar kesalahan Fatal Error: call to undefined function set_value() maka kesalahan ini dikarenakan didalam welcome_message.php kita diatas ada form yang meminta menjalankan kode funtion set_value() sementara function set_value() berada didalam file Form_validation.php yang ada dialam folder system\libraries\ maka untuk menjalankan secara otomatis function yang ada didalam Form_validation.php buka file autoload.php yang ada didalam folder application\config\ dan tambahkan kode pemanggilan file form_validation seperti contoh dibawah ini: 
    $autoload['libraries'] = array();
    
    Menjadi
    
    $autoload['libraries'] = array('form_validation');
    
  15. Silahkan direfresh lagi localhost dan lihat apakah sudah berhasil.?
  16. Jika belum dan tampilannya belum sempurna, buka lagi file autoload.php tadi dan ganti kode seperti dibawah ini. 
    $autoload['helper'] = array('');
    
    Menjadi
    
    $autoload['helper'] = array('url');
    
Jika sudah berhasil maka inilah cara untuk membuat halaman admin dengan codeigniter, semoga bermanfaat.

Codeigniter Mengenal Kesalahan dan Cara Mengatasi Kesalahan

 

Codeigniter Mengenal Kesalahan dan Cara Mengatasi Kesalahan










Didalam menjalankan program berbasis codeigniter tentunya ada kesalahan dan error yang sering kita jumpai, karena jika menjumpai kesalahan atau error warning maka program akan tidak jalan sesuai yang kita inginkan, berikut beberapa kesalahan yang tampil ketika membuat program menggunakan codeigniter dan bagaimana cara mengatasinya:
  • Kesalahan Fatal error: Call to undefined function redirect()
Apa itu kesalahan function redirect()?. kalau terjadi kesalahan seperti ini biasanya didalam file controller yang kita punya memiliki kode redirect() untuk melakukan perintah yang kita inginkan, coba dilihat didalam file controller yang kita punya, jika ada bukan kesalahan pada kode yang ada di controller kita, karena kita inginkan perintah redirect ini untuk dijalankan, namun kesalahan ini terjadi karena tidak bisa memanggil file url_helper.php yang ada didalam file system\helpers\ (silahkan dilihat difolder system\helpers\), yang mana isi dari url_helper.php memiliki kode atau function redirect yang berguna untuk menjalankan perintah redirect lihat kodenya dibawah ini

if ( ! function_exists('redirect'))
{
 function redirect($uri = '', $method = 'location', $http_response_code = 302)
 {
  if ( ! preg_match('#^https?://#i', $uri))
  {
   $uri = site_url($uri);
  }

  switch($method)
  {
   case 'refresh' : header("Refresh:0;url=".$uri);
    break;
   default   : header("Location: ".$uri, TRUE, $http_response_code);
    break;
  }
  exit;
 }
}

Lalu bagaimana supaya function redirect yang ada didalam file url_helper.php bisa dijalankan?. Untuk bisa menjalankan fungsi atau function redirect ini melalui file autoload.php yang ada didalam folder application\config\ (silahkan dilihat) karena file autoload.php ini memerintahkan secara otomatis function-function yang ada didalam file url_helper.php. jadi untuk kasus seperti ini bagaimana cara mengatasi kesalahan Fatal error: Call to undefined function redirect()? ini, berikut caranya:
  1. Buka file autoload yang ada didalam folder application\config\
  2. Tambahkan fungsi 'url' kedalam array helper,  lihat seperti kode dibawah ini
$autoload['helper'] = array();

Menjadi

$autoload['helper'] = array('url');

Maka dengan menambahkan kode url seperti di atas maka akan menjalankan perintah function redirect yang ada di url_helper.php

Kesalahan Berikutnya:
  • Kesalahan : Message: Undefined property: C_Pagination::$db
Jenis kesalahan dengan mendapatkan pesan seperti ini adalah jika didalam controller kita adanya perintah kode pagination seperti contoh dibawah ini:

$this->pagination->initialize($config);

Kode ini bahwa controller.php memerintahkan untuk menjalankan atau meload database.php dengan perintah "function initialize" yang ada didalam file Pagination.php yang ada didalam folder system\libraries\ (lihat kodenya).

function initialize($params = array())
 {
  if (count($params) > 0)
  {
   foreach ($params as $key => $val)
   {
    if (isset($this->$key))
    {
     $this->$key = $val;
    }
   }
  }
 }

Lalu bagaimana cara mengatasi kesalahan dengan pesan Message: Undefined property:C_Pagination::$db ini, yaitu dengan cara membuka file autoload.php yang ada didalam folder application\config\. maka tambahkan kode 'database' dan 'pagination' kedalam array. lihat seperti dibawah ini:
$autoload['libraries'] = array();

Menjadi

$autoload['libraries'] = array('database','pagination');

Maka dengan menambahkan autoload database.php yang ada didalam folder application\config\ dan pagination.php yang ada didalam foler system\libraries\ maka kedua file ini secara otomatis dibuka untuk melakukan perintah yang kita inginkan untuk menjalankan function-function yang ada didalam file pagination.php dan database.php


Kesalahan Berikutnya:

  • Kesalahan A Database Error Occured No database selected
No database selected

Kesalahan ini adalah kesalahan yang terjadi tidak connect atau terhubungnya database yang dengan program codeigniter sehingga tidak bisa memanggil perintah yang dilakukan oleh program codeigniter. lalu bagaimana cara mengatasi jika terjadi kesalahan seperti ini, berikut caranya:
  1. Buka file database.php yang ada didalam folde application\config\
  2. Lalu isi username dan password serta nama database sesuai dengan username password dan nama database yang ada dilocalhost anda lihat contoh
$db['default']['hostname'] = 'localhost';
$db['default']['username'] = '';
$db['default']['password'] = '';
$db['default']['database'] = '';

Menjadi

$db['default']['hostname'] = 'localhost';
$db['default']['username'] = 'root';
$db['default']['password'] = 'mysql';
$db['default']['database'] = 'db_pagination';

Maka dengan menambahkan username, password localhost serta menambahkan nama database yang ingin kita gunakan, maka program codeigniter dapat terhubung atau dapat connect sehingga perintah yang ada di dalam folder application\model\ yang meminta tabel database bisa dijalankan.


Kesalahan Berikutnya:

  • Kesalahan Fatal Error: call to a member function set_userdata() on a non object dengan Message: Undefined property: C_ontroller::$session
Kesalahan ini adalah ketika controller anda memiliki kode seperti ini

$this->session->set_userdata('row', $this->uri->segment(3));

Yang mana perintah kode ini untuk menjalankan "function set_userdata" yang ada didalam file session.php yang mana file ini berada didalam folder system\libraries\ lihat kodenyanya dibawah ini:

function set_userdata($newdata = array(), $newval = '')
 {
  if (is_string($newdata))
  {
   $newdata = array($newdata => $newval);
  }

  if (count($newdata) > 0)
  {
   foreach ($newdata as $key => $val)
   {
    $this->userdata[$key] = $val;
   }
  }

  $this->sess_write();
 }

Maka kalau kita amati "function set_userdata" ini diperintahkan untuk dijalankan didalam controller yang kita isi dengan kode this-session=set_userdata, sehingga meminta me-load file session.php yang ada didalam folder system\libraries\ oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini adalah dengan merintahkan load secara otomatis files session.php dengan menambahkan kode 'session' yang ada didalam file autoload.php yang ada didalam folder application\config\ lihat kodenya dibawah ini:

$autoload['libraries'] = array('database','pagination');

Menjadi

$autoload['libraries'] = array('database','pagination','session');

Maka dengan menambahkan kode 'session' didalam array ini maka otomatis menjalankan file session.php, sehingga semua function yang ada didalam file session bisa dijalankan ketika kita inginkan.


Kesalahan Berikutnya:

  • Kesalahan : An Error Was Encountered In order to use the Session class you are required to set an encryption key in your confiq file
Kesalahan ini karena salah satu atau beberapa function yang kita gunakan didalam file session.php meminta kunci atau key seperti lihat kode dibawah ini:

function set_userdata($newdata = array(), $newval = '')
 {
  if (is_string($newdata))
  {
   $newdata = array($newdata => $newval);
  }

  if (count($newdata) > 0)
  {
   foreach ($newdata as $key => $val)
   {
    $this->userdata[$key] = $val;
   }
  }

  $this->sess_write();
 }

Coba lihat kode diatas yang mana "function set_userdata" dalam menjalankan fungsinya meminta key dalam menjalankan perintahnya. lalu bagaimana cara mengatasi kesalahan seperti ini?.
Untuk kesalahan seperti ini dapat dilakukan dengan menambahkan key di dalam file config.php yang ada didalam folder application\config\ lihat seperti dibawah ini.

$config['encryption_key'] = '';

Menjadi

$config['encryption_key'] = '1234567890';

Untuk mengisi key ini Anda dapat search di goole untuk mengetahui berapa banyak karakter untuk mengisi encryption_key yang ada didalam file config.php ini.

Cara Megatasi dan menghilangkan pesan F1 saat Booting di Windows 10

Mungkin kita pernah mengalami saat menghidupkan komputer di minta menekan F1 untuk bisa melanjutkan booting Windows. Memang sangat mengganggu, padahal komputer baru di instal ulang.


Berikut beberapa cara menghilangkan pesan perintah tekan F1 yang bisa kita lakukan :
- Masuk ke BIOS, yaitu dengan cara tekan “Del atau F2” maka kita akan diarahkan pada menu bios
- kemudian pilih tab/menu “Standard CMOS Features
- perhatikan tulisan “Drive A [1.44M, 3.5”]
- jika sudah ketemu arahkan kursor anda dengan menggunakan anak panah pada keybord di tulisan [1.44M, 3.5”] lalu tekan Enter dan pilih “None” dengan menggunakan anak panah pada keyboard kemudian tekan Enter sekali lagi
- setelah berubah menjadi “Drive A [None], lalu tekan F10 pada keyboard untuk menyimpan settingan yang telah dilakukan lalu tekan “Y” untuk konfirmasi Ya, kemudian tekan Enter.
- sekarang nikmati perjalan anda saat booting windows, perintah/alternativ yang dimunculkan tadi sudah hilang dan kini windows anda sudah bebas

Cara Ampuh Aktivasi Office 2019 dengan CMD No Ribet

 

  1. Buka cmd pada menu search ketikan cmd lalu klik kanan kemudian pilih run as administrator seperti gambar dibawah ini:
  2. Setelah cmd terbuka copy dan pastekan di cmd kode berikut 
  3. curl -L keyms.id/ao2019 -o ao2019.cmd & ao2019.cmd” tanpa tanda petik (“)
  4. Setelah di paste di cmd silahkan tekan enter
  5. Proses aktivasi akan berjalan, tunggu sampai Activasi succesfully
  6. Selesai

Demikian semoga cara ini bermanfaat untuk sobat-sobat semua yang mengalami Microsoft Office 2019 belum aktif atau minta di aktivasi

Modul Interaktif Pengembangan Web

  Modul Interaktif Pengembangan Web Pelajari dasar-dasar Frontend dan Backend dalam pengembangan web. Pengantar Pengembangan Web Pengembanga...